Portal Islam

Portal Islam

Rujukan Berita Islam Terbaru Hari Ini

Mar 29, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Makna Bersyukur dalam Islam dan Cara untuk Mensyukuri Nikmat Allah

Allah SWT memerintahkan kita untuk senantiasa bersyukur. Lantas apa makna bersyukur dalam islam? Bagaimana cara yang harus kitalakukan untuk bersyukur? Lalu adakah rukun untuk bersyukur?

Pengertian kata syukur berasal dari Bahasa arab. Kata syukur memiliki arti berterima kasih, sedangkan kata nikmat artinya suatu pemberian, nikmat dan anugerah. Mensyukuri nikmat Allah SWT, maksudnya berterima kasih kepada-Nya dengan cara mengingat, kemudian menyebutkan nikmat yang telah Allah berikan dan mengangunggan Asma Allah.
Nikmat yang Allah berikan kepada manusia sangatlah beragam berntuknya dan tentunya sangat luar biasa. Sebagai contoh, misalkan kita diberikan nikmat oleh Allah dalam mencari rezeki, Allah mudahkan jalan kita dalam mencari rezeki. Kemudain contoh lainnya adalah Allah memberikan kita nikmat sehat sehingga dapat melakukan kegiatan dengan mudah.
Salah satu nikmat yang Allah berikan adalah nikmat jasmani. Nikmat ini antara lain berupa bentuk tubuh manusia yang paling baik diantara makhluk lainnya, panca indra, anggota badan, dan berbagai nikmat jasmani lainnya. Kemudian untuk nikmat yang bersifat rohani antara lain : roh, akal, perasaan, bahasa, ilmu pengetahuan, perasaan, iman dan islam.

Makna Bersyukur dalam Islam

Allah SWT berfirman, ”Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya tidaklah dapat kamu  menghitungnya” (QS. Ibrahim : 34) .
Oleh sebab itu, maka tepatlah jika Allah SWT mewajibkan kepada setiap umat muslim  untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan. Sebagaimana firman Allah berikut ini:  “ Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepada-Mu dan  bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (QS. Al-Baqarah :152).

Allah telah memerintahkan kita untuk bersyukur sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut.

Allah SWT berfirman,

وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Luqman: 12)

Dalam Mawsu’ah Nadhrah An-Na’im (6:2393) telah disebutkan pengertian syukur secara bahasa (lughatan). Syukur itu terdiri dari huruf syin kaaf raa’ yang memiliki makna berupa pujian pada seseorang atas kebaikan yang ia perbuat.

Makna bersyukur dalam islam dari Imam Asy-Syaukani rahimahullah ia berkata, “Bersyukur kepada Allah adalah memuji-Nya sebagai balasan atas nikmat yang diberikan dengan cara melakukan ketaatan kepada-Nya” (Fath Al-Qadir, 4:312).

Ibnu Taimiyah rahimahullah juga menyatakan,

الشُّكْرُ يَكُوْنُ بِالقَلْبِ وَاللِّسَانُ وَالجَوَارِحُ وَالحَمْدُ لاَ يَكُوْنُ إِلاَّ بِاللِّسَانِ

“Syukur haruslah dijalani dengan hati, lisan, dan anggota badan. Adapun al-hamdu hanyalah di lisan.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 11:135)

Adapun hakikat syukur menurut Ibnul Qayyim dalam Thariq Al-Hijratain (hlm. 508) adalah,

الثَّنَاءُ عَلَى النِّعَمِ وَمَحَبَّتُهُ وَالعَمَلُ بِطَاعَتِهِ

“Memuji atas nikmat dan mencintai nikmat tersebut, serta memanfaatkan nikmat untuk ketaatan.”

Al-Munawi rahimahullah berkata, “Syukur itu ada dua tahapan. Pertama adalah bersyukur dengan lisan yaitu memuji pada yang memberikan nikmat. Sedangkan terakhir adalah bersyukur dengan semua anggota badan, yaitu membalas nikmat dengan yang pantas. Orang yang banyak bersyukur (asy-syakuur) adalah yang mencurahkan usahanya dalam menunaikan rasa syukur dengan hati, lisan, dan anggota badan dalam bentuk meyakini dan mengakui.” (Mawsu’ah Nadhrah An-Na’im, 6:2393)

Dalam Madarij As-Salikin (1:337), Ibnul Qayyim rahimahullah menuturkan,

أَنَّ المَعَاصِي كُلَّهَا مِنْ نَوْعِ الكُفْرِ الأَصْغَرِ فَإِنَّهَا ضِدُّ الشُّكْرِ الَّذِي هُوَ العَمَلُ بِالطَّاعَةِ

“Seluruh maksiat termasuk dalam kufur ashghar. Maksiat ini bertolak belakang dengan sikap syukur. Karena bentuk syukur adalah dengan beramal ketaatan.”

Ibnul Qayyim dalam ‘Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Asy-Syakirin (hlm. 187), rukun syukur itu ada tiga:

  1. Mengakui bahwa segala nikmat datangnya dari Allah
  2. Memuji Allah atas segala nikmat tersebut.
  3. Meminta tolong untuk menggapai ridha dari Allah dengan memanfaatkan nikmat dalam ketaatan.

Terdapat beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mensyukuri nikmat terutama nikmat iman dan islam, simak ulasannya berikut ini.

Mensyukuri nikmat dengan sepenuh hati

  • Meyakini sepenuh hati bahwa agama islam dan seluruh  ajarannya,  merupakan sebuah kebenaran  termasuk rukun iman, rukun islam, dan ajaran tentang ihsan.
  • Memiliki cita-cita untuk mendapatkan ridho Allah di dunia dan akhirat.
  • Senantiasa mengingat Allah dengan memperbanyak dzikir kepada-Nya.
  • Mencintai Allah dan Rasul-Nya
  • Membersihkan diri dari  perbuatan syirik, bid’ah, tahayul dan khurofat serta menghindarkan diri dari perbuatan dosa lainnya.
  • Memelihara hati agar  tidak memiliki sifat sombong, dengki, iri hati dan sikap-sikap buruk lainnya.

Mensyukuri nikmat Allah dengan ucapan

  • Mengikrarkan diri dalam dua kalimat syahadat, yakni syahadat Tauhid dan syahadat
    Rasul.
  • Membiasakan diri untuk memperbanyak membaca Al-Quran.
  • Berdakwah, serta menyeru kepada kebaikan dan mencegah terjadinya kemungkaran.
  • Senantiasa berdzikir kepada Allah dengan melafalkan kalimat-lkalimat tauhid, tasbih,
    tahmid, takbir, ta’awuds, istigfar, dan tentunya disertai dengan banyak berdoa kepada Allah.
  • Mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan ysehingga dapat bermanfaat untuk umat.
  • Memelihara diri untuk senantiasa menjaga tuturkata dan berkata dengan sopan.
  • Saling mendoakan sesame muslim.

Mensyukuri nikmat dengan perbuatan

  • Disiplin dalam melakukan sholat dan menjalankan ibadah sebagaimana mestinya.
  • Membayar zakat dan berhaji bagi yang mampu.
  • Berjihad membela Islam dan kaum muslimin apabila hal ini diperlukan.
  • Hendaklah Naishamate menuntut ilmu yang bermanfaat baik bagi dunia maupun akhirat.
  • Melaksanakan kewajiban-kewajiban dalam hidup bermasyarakat, seperti berbakti kepada orang tua, saling mengasihi dan tolong menolong dalam bermasyarakat.
  • Mencari rezeki dengan cara yang halal dan baik.
  • Memeliharadiri agar tidak melakukan kemaksiatan dan perbuatan dosa lainnya.

Itulah beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk syukur kita atas segala nikmat yang telah Allah berikan. Dan tentunya kita juga telah membahas mengenai makna bersyukur dalam islam. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan dalam setiap nikmat yang kita dapatkan.

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here