Muamalah

Muamalah

Portal Islam

Apr 20, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking

"Simbiosis Mutualisme" Antara Dropshipper Dengan Supplier

Apa itu simbiosis mutualisme?

Bagi yang belum tahu apa arti simbiosis mutualisme, disini kami akan menjelaskannya untuk anda. Simbiosis mutualisme adalah semacam hubungan ‘kerjasama’ yang saling menguntungkan, atau istilahnya win-win solution. Istilah ini dikenal dalam dunia biologi — di mana simbiosis mutualisme biasanya terjadi antar sesama makhluk hidup, baik manusia, hewan ataupun tumbuhan.
Sebagai contoh dari simbiosis mutualisme — bisa anda lihat pada gambar di bawah ini.


Terlihat pada gambar di atas, ada seekor kumbang yang bertengger di tanaman bunga. Kumbang tersebut sedang menghisap sari manis yang ada di bunga, dan membuatnya kenyang.
Fenomena di atas sekilas tampak seperti menguntungkan kumbang secara sepihak. Padahal sebenarnya bunga pun diuntungkan dengan keberadaan kumbang tersebut. Apa yang dilakukan kumbang ‘secara tak disengaja’ turut membantu proses penyerbukan pada bunga. Alhasil, keduanya telah mengalami yang namanya simbiosis mutualisme, alias ‘kerjasama’ yang saling menguntungkan. Tentunya situasi seperti ini merupakan suatu ‘siklus’ yang bagus untuk jangka panjang.
Lalu apa hubungan ‘simbiosis mutualisme’ dengan dropshipper dan supplier?

Sama halnya dengan kumbang dan bunga, dropshipper dan supplier juga memiliki ‘simbiosis mutualisme’. Kedua pihak ini menjalin kerjasama yang saling menguntungkan kedua belah pihak, sehingga terjalinlah bisnis yang bersifat win – win solution.
Kenapa disebut saling menguntungkan?
Karena baik pihak dropshipper maupun supplier MEMANG sama-sama untung.
– Dropshipper bisa menjalankan bisnis dengan modal kecil
– Dropshipper tidak harus menyetok barang
– Dropshipper dapat untung apabila barang terjual
– Supplier ‘terbantu’ oleh dropshipper dalam memasarkan barang
– Supplier tak perlu capek-capek promosi produk
– Supplier juga untung apabila barang terjual.
Sama-sama menguntungkan bukan?
Maka dari itu, kerjasama antar kedua belah pihak ini bisa anda jadikan acuan dalam bisnis anda. Kalau perlu, anda bisa menjadi salah satu diantara keduanya — menyesuaikan dengan kondisi anda.
1. Dropshipper
Apabila anda tidak memiliki banyak modal, takut mengambil resiko dan ingin segera jualan — anda bisa menjalankan bisnis sebagai dropshipper.
Sebagai dropshipper, anda harus memiliki referensi dalam memilih supplier yang akan menjadi ‘partner jangka panjang’ anda. Sebagai bahan pertimbangan, anda bisa membaca artikel di bawah ini:


2. Supplier
Seandainya anda sudah memiliki pengalaman sebagai dropshipper dan anda memiliki banyak modal untuk mengembangkan bisnis  — cara terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan menjadi supplier. Sebagai supplier, anda akan ‘dibantu’ oleh banyak dropshipper yang akan memasarkan produk-produk anda. Istilahnya sekarang anda adalah ‘boss’nya.
Namun, sebelum menjalankannya — akan muncul permasalahan dalam mencari stok barang. Kebanyakan masalah terjadi, lantaran harga barang yang terlampau mahal — karena melewati ‘banyak tangan’.
Apabila anda ingin stok barang anda didapatkan dengan harga yang murah, sebisa mungkin anda mempertimbangkan untuk mengimpor LANGSUNG dari China. Seperti diketahui, harga barang impor dari China sangatlah murah, dan diakui dunia. Bahkan banyak negara-negara maju yang menjalin kerjasama dengan vendor-vendor yang ada di China — guna menyuplai produk dengan harga yang terjangkau.
Untuk lebih jelasnya, anda bisa membaca artikel di bawah ini:


Hal yang paling ‘menenangkan hati’ dalam berbisnis adalah — ketika semua pihak yang terlibat merasa nyaman. Hal seperti inilah yang disebut dengan ‘simbiosis mutualisme’, di mana para pelaku bisnis berada dalam situasi yang sama, yaitu win-win solution.
Maka dari itu, bagi anda yang ingin berbisnis — carilah partner yang tepat bagi anda. Posisi apapun yang anda pilih — apakah sebagai dropshipper — atau mungkin supplier, ‘kredibilitas partner’ menjadi salah satu ‘asset’ bagi anda. Untuk itu, carilah partner bisnis yang berkualitas dan memiliki rekam jejak positif — agar bisnis anda berjalan dengan lancar.
Pertanyaannya sekarang, sudahkah anda memulai bisnis? Jika belum, segeralah untuk ACTION!

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here