Muamalah

Muamalah

Portal Islam

Apr 19, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking

Mengapa Sistem Ekonomi Liberal Tidak Sesuai (Tak Bisa Diterapkan) di Indonesia?

Sistem ekonomi liberal (free fight liberalism) adalah sistem ekonomi yang biasanya dianut oleh negara-negara barat. Bahkan banyak diantaranya adalah negara-negara maju yang menggunakan sistem ini.

Lantas, kenapa Indonesia tidak menerapkan sistem ekonomi Liberal?

Jawabannya, karena sistem ekonomi liberal tidak sesuai dengan Indonesia, alhasil sistem ini tak bisa diterapkan di Indonesia.

Apa sebabnya?

Kenapa sistem ekonomi liberal tak bisa diterapkan di Indonesia?

Mengapa sistem ekonomi liberal tidak cocok diterapkan di Indonesia?

Sistem ekonomi liberal sendiri sangat identik dengan demokrasi dan kebebasan. Artinya, rakyat / individu memiliki kebebasan yang tak terbatas dalam menjalankan kegiatan ekonomi.

Konsep ini menimbulkan persaingan yang ketat, yang mana tiap individu akan melakukan yang terbaik dalam melakukan kegiatan ekonomi. Dari situlah akan tercipta istilah “yang kuat akan mengalahkan yang lemah”, dan “yang kuat akan akan menjadi pemenangnya”.

Peran pemerintah sendiri sangat terbatas, dan tidak boleh melanggar kemerdekaan dan hak-hak individu dalam “persaingan” ekonomi tersebut.

Tentunya, sistem seperti ini sangat tidak cocok diterapkan di Indonesia karena beberapa alasan, diantaranya:

1. Karena demokrasi liberal bertentangan dengan UUD negara Republik Indonesia yang menyatakan bahwa kekayaan alam yang menyangkut hajat hidup orang banyak di kuasai negara. Dalam hal lain bisa di jelaskan bahwa, kebebasan individu untuk menguasai secara tanpa batas berbagai sumber daya alam vital atau bisnis vital akan di batasi oleh negara.


2. Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan jiwa Pancasila. Kepentingan bersama di atas kepentingan golongan atau pribadi. Jadi sangat tidak cocok di terapkan di Indonesia jika individu dapat secara bebas menguasai sesuatu tanpa ada batasannya.

Tambahan

Semua sistem ekonomi tentu memiliki plus dan minusnya. Sistem liberal selain memiliki kecenderungan terlalu mengedepankan “persaingan”, sistem ini memiliki kelebihan bisa memaksimalkan potensi seseorang.

Siapa yang rajin, dia akan lebih berpotensi untuk sukses. Jadinya, orang-orang luar negeri jarang ada yang pemalas.

Mereka selalu memanfaatkan waktu sebaik mungkin, karena bagi mereka “waktu adalah uang”. Mereka juga tidak “bergantung kepada negara”, melainkan memiliki mindset “apa yang bisa saya berikan untuk negara”.

Berbeda jauh dengan penduduk negara berkembang yang masih banyak bergantung kepada negara dan enggan menggali potensi diri lebih jauh lagi.

Kalau individu-individu seperti ini ditantang untuk bersaing dengan yang lain, potensi kalahnya akan sangat besar.

Meski begitu, bukan berarti admin membela sistem ekonomi liberal. Karena sistem ekonomi seperti ini terlalu bebas, dan perlu ada sedikit campur tangan pemerintah — agar bisa lebih terkontrol.

Karena, kalau sistem liberal diterapkan secara penuh di Indonesia, maka “para kapitalis” akan semakin kaya, dan “para perintis bisnis” akan mati sebelum berkembang.

Maka dari itu, melihat kondisi rakyat Indonesia saat ini, sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang bagus diterapkan hingga kini.

Baca juga:


Mengenal apa itu sistem ekonomi Pancasila

Demikian pemaparan kami mengenai alasan kenapa sistem ekonomi liberal tidak sesuai dan tak bisa diterapkan di Indonesia.

Meskipun memiliki beberapa kelebihan, namun sistem ekonomi seperti liberal tidak sesuai dengan falsafah Pancasila yang menjadi dasar negara kita Indonesia. Dan bagusnya, Indonesia menerapkan sistem ekonomi yang seimbang — antara kebebasan berekonomi — dengan campur tangan pemerintah.

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here