Portal Islam

Portal Islam

Rujukan Berita Islam Terbaru Hari Ini

Apr 25, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Cara Menahan Emosi Marah Menurut Islam, Simak Yuk!

Emosi dalam diri manusia memang menjadi hal yang wajar. Namun ini menjadi tidak wajar ketika emosi yang kita rasakan meluap-luap. Salah satunya adalah emosi marah. Pada pembahasan kali ini akan di bahas cara  menahan emosi marah yang kerap kali kita rasakan sebagai manusia.

Memang pada dasarnya manusia adalah makhluk perasa, banyak sekali hal yang mana membuat manusia menjadi jauh lebih merasa tak stabil. Namun, ada hal yang bisa kita kendalikan, yaitu amaraah yang ada dalam diri.

“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud, Turmudzi)

Cara Menahan Emosi Marah Menurut Islam

1. Membaca doa istiadzah untuk menutup pintu masuk setan.

Dengan membaca doa istiadzah, maka setan akan menyingkir dan lari sehingga ia tidak mampu lagi mengobarkan bara api amarah di hati kita.

“Suatu hari saya duduk bersama Rasulullah SAW. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah bersabda: “Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A-‘uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

A’uudzu billahi minas syaithanir rajiim

Artinya:

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”

Doa tersebut berdasarkan dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:

“Sungguh, aku akan mengajari suatu kalimat, yang apabila ia mengucapkannya maka akan hilang apa yang ia dapatkan (marah). Jika ia membaca, ‘Auudzubillahi minasy syaitaanir rajiim’, niscaya hilanglah apa yang ia dapatkan.” (HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim).

2. Membaca doa ketika marah.

Rasulullah mengajarkan umatnya untuk membaca doa ketika marah. Dengan hati yang ingat kepada Allah, maka kemarahan yang tadinya meluap menjadi reda. Rasa kesal dan jengkel yang tadinya menguasai hati menjadi sirna, dan pikiran yang tadinya kacau menjadi terkontrol.

 

Allahummaghfirli dzanbi, wa adzhib ghaizha qalbi, wa ajirni minas syaithani

Artinya:

“Ya Allah, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan.”

3. Menjaga lisan dengan diam.

Biasanya ketika sedang emosi, hal yang paling sulit untuk dikendalikan adalah perkataan. Oleh karena itu, apabila merasa emosi atau marah, sebaiknya lekaslah diam agar perkataan yang keluar dari mulut ketika sedang emosi tidak melukai hati orang lain. Dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah Saw bersabda:

“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad)

4. Merubah posisi ketika marah.

Ketika sedang emosi atau marah, maka sebaiknya mengambil posisi yang lebih rendah. Ketika marah dengan posisi berdiri, maka duduklah. Dan jika marah dengan posisi duduk, maka berbaringlah. Hal ini sesuai hadits dari Abu Dzar Ra, Rasulullah Saw menasihatkan:

“Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

5. Cara Menahan Emosi Mengucap istighfar.

Ketika marah, perbanyaklah mengucap kalimat istighfar karena amalan istighfar dapat menenangkan hati dan pikiran sebagai alternatif cara mengendalikan emosi menurut Islam.

6. Cara Menahan Emosi dengan Berwudhu.

Ketika marah, maka berwudhulah. Hal ini dikarenakan salah satu fungsi air adalah untuk mematikan api, termasuk api setan yang berkobar dalam hati kita dan berwujud dalam rasa amarah. Dalam sebuah hadis dari Urwah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu yang artinya:

“Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

7. Cara Menahan Emosi Berdzikir.

Berdzikir merupakan amalan yang sangat dianjurkan kepada umat islam untuk dikerjakan kapanpun. Berdzikir ketika sedang emosi dapat membuat hati menjadi tenang. Dengan hati yang tenang, maka emosi pun dapat dikendalikan.

Melalui berdzikir kita juga akan jauh lebih menghidupkan diri kita.

Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni surga.

Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum shubuh, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Bukhari (7/150, no. 6306).

8. Mengingat keutamaan menjaga emosi.

Dalam suatu hadits, Rasulullah bersabda:

“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi)

Keutamaan menjaga emosi yaitu disenangi banyak orang, mudah dalam bergaul sesuai ajaran Islam, tidak mudah dipengaruhi atau dihasut, serta fisik dan mental menjadi lebih sehat. Ketika seseorang dapat mengingat keutamaan-keutamaan tersebut maka ia akan lebih bisa mengontrol emosinya.

9. Cara Menahan Emosi dengan Saling Memaafkan.

Ketika marah dengan seseorang karena dikecewakan, disakiti dan lain sebagainya maka cara paling ampuh untuk mengurangi rasa marah tersebut yaitu dengan belajar memaafkan kesalahan orang lain yang dapat memicu emosi. Dalam Alquran surat Asy-Syuura ayat 37, Allah berfirman:

Wallaziina yajtanibuna kabaa’iral-ismi wal-fawaahisya wa izaa maa gadibu hum yagfirun

Artinya:

“Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.”

10. Introspeksi diri dan berpikir positif.

Introspeksi diri berarti merenungkan setiap perbuatan dan perkataan yang telah dilakukan. Selain intropeksi diri, selalu berpikir positif dalam menghadapi persoalan dan masalah juga menjadikan pikiran tenang. Sehingga dengan membiasakan diri melakukan intropeksi dan berpikir positif, akan menghindarkan diri dari perasaan mudah marah.

Ikuti Cara Menahan Emosi Di Atas

Terang saja, namanya juga manusia, pasti ada rasanya marah dalam diri yang memuncak. Namun sungguh jika kita bisa menahan diri agar tidak selalu marah dalam berbagai hal maka kita memang pada dasarnya hanyalah manusia biasa. Manusia biasa tentu saja memiliki banyak sekali kekurangan yang bisa membuat kita menjadi jauh lebih merasakan hal-hal yang di rasakan.

Kini jika kita mampu memahami cara menahan emosi yang ada di atas InsyaAllah, maka Allah akan janjikan Surga bagi yang bisa menahan emosi amarahnya. Tentu saja semua orang pasti memiliki keinginan memasuki Surga kan?

Manusia tidak bisa membayangkan betapa nikmatnya surga yang diperuntukkan bagi hamba-hamba Allah yang saleh. Nabi Muhammad SAW bersabda:

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بشر

“Allah SWT berfirman: Aku telah menyiapkan  untuk hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas di benak manusia untuk hamba-hamba-Ku yang saleh.” (HR Muslim)

 

 

 

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here