Portal Islam

Portal Islam

Rujukan Berita Islam Terbaru Hari Ini

Apr 20, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kenali Sifat Hasad dan Beberapa Cara untuk Menghilangkan Sifat Hasad

Hasad merupakan kata dari bahasa arab yang asal katanya adalah hasada- yahsidu- ihsid, yang artinya adalah iri dan dengki. Kesempatan kali ini Naisha akan membahas mengenai bahaya hasad, jenis hasad dan juga cara menghindari hasad.

Imam Nawawijuga telah menjelaskan lebih lanjut tentang hasad, yakni memiliki angan-angan agar kenikmatan milik orang lain hilang. Kenikmatan tersebut bisa berarti dalam hal apapun, bisa urusan agama dan juga urusan dunia

Jadi, bisa dikatakan bahwa hasad adalah perasaan negatif yang muncul tanpa alasan yang jelas, ketika diantara kita m,engetahui bahwa orang lain mendapatkan hal yang baik. Hal baik tersebut bermacam-macam dapat berupa uang, jabatan,ilmu dan lain sebagainya.

Bahaya Hasad

Hasad merupakan sifat yuang tercela, dan hal ini bukanlah tanpa alasan. Banyak riwayat yang telah menjelaskan betapa berbahayanya sifat hasad jika dimiliki oleh seseorang. Mulai dari al-Quran, hadist, bahkan pembahasan para ulama juga banyak menyoroti tentang hasad.

Oleh sebab itu, Naisha mencoba untuk merangkumkan 4 riwayat yang menggambarkan tentang betapa sifat hasad begitu mengancam:

Hasad Dapat Menghanguskan Kebaikan

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّرُ الْحَطَبَ

Artinya: “Jagalah dirimu dari hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan. Sebagaimana api memakan kayu bakar,” (HR. Abu Daud No. 4257 dari Abu Hurairah)

Sudah jelas tercantum dalam hadist tersebut bahwa sedikit sifat hasad mampu menghanguskan kebaikan yang telah dilakukan dengan banyak usaha. Kebaikan yang banyak tersebut dapat hilang tanpa sisa seperti kayu yang terbakar begitu saja.

Hasad Adalah Dosa Pertama di Langit dan di Muka Bumi

عُصِيَ اللهُ بِهِ فِي السَّمَاءِ الْحَسَدُ وَأَوَّلُ ذَنْبٍ عُصِيَ اللهُ بِهِ فِي الأَرْضِ الْحَسَدُ

Artinya: “Dosa yang pertama kali terjadi di langit adalah hasad (hasadnya iblis kepada Adam). Demikian pula dosa yang pertama kali terjadi di bumi adalah hasad (hasad yang mendorong salah seorang anak Nabi Adam membunuh saudaranya).” (Tafsir al-Qurthubi, 20/259)

Oleh sebab itu, akan lebih baik jika kita menghindarkan diri dari hasad. Karena hasadsangat berbahaya dan hasad menjadi perbuatan melanggar yang dilakukan baik oleh jin dan manusia.

Menghilangkan Hasad

Menghilangkan Kemuliaan dan Masuk Neraka Jahanam

أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Artinya: “Aku lebih baik daripada dia, Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau ciptakan Adam dari tanah,” (QS. Al-Araf:12)

Pada ayat ini, iblis menjukkan sifat hasad kepada Adam karena Allah menyuruh iblis untuk bersujud pada Adam. Oleh karena itu, iblis yang dulunya merupakan makhluk yang mulia dan termasuk jajaran malaikat harus dikeluarkan dari surga dan ditakdirkan untuk masuk neraka jahanam.

Melakukan Hal yang Sia-sia

إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ (١٢٠)

Artinya: “Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Ali Imran: 120)

Dari ayat di atas dapat disimpulkan dengan pasti bahwa orang yang hasad terhadap orang lain dengan mengharapkan keburukan terjadi pada orang tersebut, merupakan suatu perbuatan sia-sia dan tercela.

Jenis Hasad

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa terdapat dua jenis hasad hasad, yaitu sebagai berikut:

Pertama Hasad Hakiki

Hasad inilah yang kita ketahui dengan merasakan emosi negatif ketika kita melihat orang lain mendapatkan suatu kebaikan serta menginginkan kebaikan tersebut hilang dari diri orang itu.

Perbuatan hasad jenis inilah yang tentunya akan mendatangkan beragam kerugian lahir dan batin serta ancaman dosa bagi yang merasakannya.

Kedua Ghibtoh/Hasad Majazi

Ghibtoh adalah suatu perasaan iri yang muncul saat melihat orang lain mendapatkan kebaikan atau kenikmatan namun tanpa ingin orang tersebut kehilangan nikmat yang dimilikinya. Ghibtoh juga terjadi ketika timbul keinginan untuk turut merasakan kenikmatan tersebut.

Hasad majazi atau ghibtoh inilah yang masih ddiperbolehkan bagi seorang muslim. Namun perlu diingat bahwa, tidak serta merta semua hal bisa menjadi objek ghibtoh tanpa batasan. Dijelaskan bahwa hanya ada 2 hal yang diperbolehkan untuk menjadi objek ghibtoh, sebagaimana perkataan Rasul dalam hadis berikut:

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

Artinya: “Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhori dan Muslim).

Rasulullah pernah bersabda, “Jangan kalian saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi! dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Menghilangkan Hasad

Lalu bagaimana cara menghindari dan menghilangkan sifat hasad, berikut diantaranya.

Menghilangkan hasad dengan memperbanyak ibadah

Perbanyaklah ibadah, karena ini adalah salah satu cara untuk menghindarkan diri dari sifat hasad. Dengan kita memperbanyak ibadah, insyaallah kita menjadi pribadi yang baik dan dijauhkan dari hasad.

Perbanyaklah bersyukur untuk menghilangkan hasad

Kita juga disarankan untuk senantiasa bersyukur. Dengan bersyukur kita dapat terhindar dari rasa iri dengki pada orang lain yang dapat menimbulkan sifat hasad dalam diri.

Bersikaplah rendah hati

Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah pernah bersabda,
إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِى الْمَالِ وَالْخَلْقِ ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ
“Jika salah seorang di antara kalian melihat orang lain diberi kelebihan harta dan fisik [atau kenikmatan dunia lainnya], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.” (HR.Bukhari dan Muslim).

Biasakanlah diri untuk berprasangka baik

Biasakanlah diri untuk berprasangka baik pada orang lain agar tidak menimbulkan rasa iri. Pasalnya, dengan kita berprsangka baik pikiran kita akan jauh lebih tenang dan tidak melulu berprasangka buruk. Oleh karena itu, berprasangka baik merupakan salah satu cara yang dapat menghindari diri dari sifat dengki.

Mengilangkan hasad dengan bersilahturahim

Cara menghilangkan hasad yang terakhir adalah dengan cara menjalin silaturahmi. memiliki hubungan yang baik dengan orang terdekat misalnya keluarga, tetangga bahkan saudara jauh dapat mempererat tali silahturahim kita dan menjauhkan diri dari iri dengki. Karena hubungan yang baik akan selalu membuat seseorang menjadi lebih peka dan memiliki empati yang tinggi.

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here